Jumat, 11 Oktober 2013

PEMBUATAN RUMAH JAMUR

Pembuatan rumah jamur atau kumbung dapat dilakukan dengan sederhana sehingga biaya pembuatannya juga lebih murah. Kerangka kumbung dapat dibuat dari kayu atau bambu, sedangkan atap kumbung dari anyaman bambu, jerami padi, atau rumbia. Ukuran kumbung disesuaikan dengan luas dan bentuk lahan. Tiang dibuat dari bambu atau kayu yang sudah tua agar lebih awet dan tahan lama. Sementara itu, atap kumbung dibuat melengkung seperti atap pada gerbong kereta api. Jika menggunakan bahan-bahan di atas, maka bahan tersebut perlu ditata sedemikian rupa untuk menghindari kebocoran saat musim hujan. Bila perlu, bagian bawah atap tersebut diberi alas dari plastik. Atap dan dinding rumah jamur ditutup rapat dan dibuat kokoh. Dinding dibuat dua lapis, pada lapisan bawah, kurang lebih setinggi satu meter, dibuat dari anyaman bambu dan dilapisi plastik bening atau transparan. Sedangkan pada lapisan atas dinding dibuat dari anyaman bambu tanpa dilapisi plastik bening. Jika kelembaban dalam ruangan terlalu rendah dan suhu tinggi, maka seluruh lapisan dinding ditutup atau dilapisi dengan plastik transparan. Bagian atas dinding kumbung perlu dibuatkan ventilasi selebar 40 cm dan panjang meyesuaikan dinding kumbung, yang digunakan sebagai tempat keluar masuk udara. Sementara itu, pada lapisan dinding bagian bawah perlu dibuatkan lubang ventilasi khusus, seperti jendela, yang dapat dibuka dan ditutup kembali. Untuk mencegah masuknya binatang liar, maka ventilasi udara tersebut harus ditutup degan kasa. Rumah jamur atau kumbung dibuat dengan sekurang-kurangnya satu pintu utama yang digunakan sebagai tempat keluar masuk kumbung. Kumbung dilengkapi dengan rak-rak atau pera-para yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan baglog. Para-para tersebut dibuat secara berjajar dan berlapis. Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran polibag tempat bibit jamur yang akan dibudidayakan. Biasanya, rak dibuat dengan lebar 20 cm dan tinggi lapisan rak 30 cm. Dalam ruangan kumbung tersebut terdapat beberapa unit rak yang terpisah oleh jalan. Jarak antar unit rak kurang lebih satu meter untuk memudahkan pemeliharaan. Pada setiap unit rak, lapisan rak paling bawah dibuat dengan jarak 30 cm di atas permukaan tanah atau lantai dasar. Pengaturan jarak ini dibuat dengan tujuan untuk memperlancar sirkulasi udara bagaian bawah dan mengantisipasi agar tubuh buah jamur yang telah tumbuh tidak terkontaminasi oleh kotoran pada lantai. Selain itu, ruangan dalam kumbung juga tidak sepenuhnya digunakan untuk penyusunan unit rak. Paling tidak 20% dari luas ruangan digunakan sebagai tempat inkubasi. Rumah jamur sederhana tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu dua tahun, kurang lebih sekitar empat kali perioder penanaman. Artinya, umur ekonomis atau umur produktif kumbung hanya berlangsung selama dua tahun dan investasi yang dikeluarkan untuk membangun rumah jamur harus bisa kembali dalam jangka waktu dua tahun.

0 komentar:

Posting Komentar